Kamis, 01 Agustus 2013

TIPS MENJADI PRIBADI BERKELAS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

http://hilmandani.blogspot.com/2013/02/tips-menjadi-pribadi-berkelas-dalam.html

Pernahkah kita melihat seseorang dengan kepribadian yang disegani dan sangat menarik? Apakah itu tokoh publik, guru di sekolah, senior di kampus, atau bahkan teman kita sendiri? Melihat orang seperti ini kita akan merasakan bahwa orang ini memiliki kepribadian berkelas.  Lalu bagaimana agar kita, orang-orang yang merasa biasa saja bisa memiliki kepribadian yang berkelas? Simak tips-tips dibawah ini, yang merupakan daftar hal yang hanya dilakukan orang-orang dengan kepribadian berkelas. Sssssttt... Tidak semua orang tahu tips-tips sederhana ini!


1. Orang berkelas memiliki kemampuan untuk Bertanggung Jawab.

Jika kita ingin menjadi pribadi yang berkelas, kita harus benar-benar belajar tentang tanggung jawab.Orang-orang berkelas selalu siap untuk bertanggung jawab untuk diri mereka sendiri. Tidak pernah menyalahkan orang lain dan tidak menyalahkan keadaan. Dan terkadang mereka menerima tanggung jawab atas hal-hal diluar kendali mereka seperti kesalahan yang dilakukan orang lain. Hal ini tentu tidak mudah, tapi ini adalah cara berkelas dalam memandang suatu masalah. Masih ada lagi hal lain, kita tidak saja harus menerima tanggung jawab, tapi harus membuatnya terlihat mudah. Jika merasa melakukan hal berkelas seperti ini merepotkan, kita harus menyembunyikan kerepotan itu bagaimanapun caranya.

2. Orang berkelas tidak pernah mengeluh, mengkritik, mengutuk, meng-#*%&, meng-#@&*%, dsb.

Mulailah berkomitmen pada diri kita sendiri, jangan mengkritik, jangan mengeluh, jangan mengumpat, pokoknya jangan, titik. Kenapa? Jawabannya bisa kita tanyakan pada diri kita sendiri, apakah kita senang mendengar orang lain mengeluh? orang yang hanya bisa mengkritik? apa kita senang pada orang yang berkata kasar pada orang lain? jawabannya sudah jelas.

3. Orang berkelas dapat mengontrol emosinya.

Seorang psikolog William James menulis "Tindakan tampaknya mengikuti perasaan, tapi sebenarnya tindakan dan perasaan terjadi bersama; dengan mengatur tindakan, maka kita dapat mengatur perasaan secara tidak langsung." Dengan kata lain, bila kita bertindak tenang, maka perasaan kita akan menjadi tenang. Hal ini bermanfaat ketika kita menghadapi situasi yang tidak menyenangkan, misalnya ketika kita emosi atau gelisah, cobalah untuk bersikap tenang. Dan ajaibnya, perasaan pun akan mengikuti menjadi tenang.

4. Orang berkelas memiliki kemampuan untuk mendengarkan.

Dari berbagai keterampilan berkomunikasi, mendengarkan merupakan salah satu keterampilan penting. Sayangnya, tidak semua orang memiliki kemampuan mendengarkan yang baik. Sebagian orang lebih suka mendominasi pembicaraan dan sebagian lagi lebih suka mendengarkan setengah hati. Orang-orang berkelas memiliki kemampuan mendengarkan yang baik. Mereka dapat mendengarkan dengan penuh perhatian sehingga orang lain merasa senang berinteraksi dengan mereka. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat lagi posting sebelumnya tentang Tips Menjadi Pendengar yang Baik.

5. Poin-poin tambahan yang dimiliki orang berkelas.

Prinsip dibawah ini dapat membantu kita menjadi pribadi yang lebih baik. Jika kita renungkan, sebagian besar poin-poin tambahan dibawah ini pasti dimiliki oleh orang-orang berkelas yang kita kenal. Apa sajakah itu?
  • Menunjukkan rasa respek pada orang lain, walaupun itu adalah seseorang yang tidak disukai. Jangan pernah mengatakan seseorang bahwa dia salah, dia orang yang tidak menyenangkan, dsb.
  • Bila kita melakukan kesalahan, akuilah kesalahan itu secepatnya dengan tegas.
  • Dalam berkomunikasi, biarkan orang lain banyak berbicara.
  • Dalam berkomunikasi, biarkan orang lain merasa bahwa suatu ide adalah ide dia.
  • Dalam argumentasi, untuk mendapatkan yang terbaik - hindari.
Kesimpulannya, dengan menerapkan poin-poin diatas pastinya tidak akan langsung menyulap kita menjadi pribadi berkelas dan disegani macam Mario Teguh atau Barry Prima (!?). Tapi setidaknya tips-tips diatas pastinya dapat membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik dan setingkat lebih dekat untuk menjadi pribadi berkelas :)

Selasa, 04 Desember 2012

Kode Etik Guru Indonesia


 KODE ETIK GURU INDONESIA
 PEMBUKAAN
 Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa guru Indonesia menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri dan berbakti untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab.

Guru Indonesia selalu tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru Indonesia memiliki kehandalan yang tinggi sebagai sumber daya utama untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Guru Indonesia adalah insan yang layak ditiru dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, khususnya oleh peserta didik, yang dalam melaksankan tugas berpegang teguh pada prinsip “ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri handayani”. Dalam usaha mewujudkan prinsip-prinsip tersebut guru Indonesia ketika menjalankan tugas-tugas profesionalnya dituntut memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
Guru Indonesia bertanggung jawab mengantarkan siswanya untuk mencapai kedewasaan sebagai calon pemimpin bangsa pada semua bidang kehidupan. Untuk itu, pihak-pihak yang berkepentingan selayaknya tidak mengabaikan peranan guru dan profesinya, agar bangsa dan negara dapat tumbuh sejajar dengan dengan bangsa lain di negara maju, baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang. Kondisi seperti itu bisa mengisyaratkan bahwa guru dan profesinya merupakan komponen kehidupan yang dibutuhkan oleh bangsa dan negara ini sepanjang zaman. Hanya dengan pelaksanaan tugas guru secara profesional hal itu dapat diwujudkan eksitensi bangsa dan negara yang bermakna, terhormat dan dihormati dalam pergaulan antar bangsa-bangsa di dunia ini.
Peranan guru semakin penting dalam era global. Hanya melalui bimbingan guru yang profesional, setiap siswa dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, kompetitif dan produktif sebagai aset nasional dalam menghadapi persaingan yang makin ketat dan berat sekarang dan dimasa datang.
Dalam melaksanakan tugas profesinya guru Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa perlu ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap dan berperilaku yang mengejewantah dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam jabatan guru sebagai pendidik putera-puteri bangsa.


BAGIAN SATU
Pengertian, Tujuan, dan Fungsi
Pasal 1
(1)   Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru-guru Indonesia sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik, anggota masyarakat, dan warga negara.
(2)   Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana yang dimaksud pasa ayat (1) pasal ini adalah nilai-nilai moral yang membedakan perilaku guru yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan tugas-tugas profesionalnya untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, serta pergaulan sehari-hari di dalam dan di luar sekolah.

Pasal 2
(1)   Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi undang-undang.
(2)   Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya dengan peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika, dan kemanusiaan.


BAGIAN DUA
Sumpah/Janji Guru Indonesia
Pasal 3
(1)   Setiap guru mengucapkan sumpah/janji guru Indonesia sebagai wujud pemahaman, penerimaan, penghormatan, dan kesediaan untuk mematuhi nilai-nilai moral yang termuat di dalam Kode Etik Guru Indonesia  sebagai pedoman bersikap dan berperilaku, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
(2)   Sumpah/janji guru Indonesia diucapkan di hadapan pengurus organisasi profesi guru dan pejabat yang berwenang di wilayah kerja masing-masing.
(3)   Setiap pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dihadiri oleh penyelenggara satuan pendidikan.

Pasal 4
(1)   Naskah sumpah/janji guru Indonesia dilampirkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Kode Etik Guru Indonesia.
(2)   Pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dapat dilaksanakan secara perorangan atau kelompok sebelum melaksanakan tugas.


BAGIAN TIGA
Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional
Pasal 5

Kode Etik Guru Indonesia bersumber dari:
(1)   Nilai-nilai agama  dan Pancasila.
(2)   Nilai-nilai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.  
(3)   Nilai-nilai jatidiri, harkat, dan martabat manusia yang meliputi perkembangan kesehatan jasmaniah. emosional, intelektual, sosial, dan spiritual, 

Pasal 6
(1)   Hubungan Guru dengan Peserta Didik:
a.       Guru berprilaku secara profesional dalam melaksanakan tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.
b.      Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan hak-hak dan kewajibannya sebagai individu, warga sekolah, dan anggota masyarakat.
c.       Guru mengakui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara individual  dan masing-masingnya berhak atas layanan pembelajaran.
d.      Guru menghimpun informasi tentang peserta didik dan menggunakannya untuk kepentingan proses kependidikan.
e.       Guru secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus berusaha menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi peserta didik.
f.       Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih sayang dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas kaidah pendidikan.
g.      Guru berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang dapat mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik.
h.      Guru secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan kepribadiannya, termasuk kemampuannya untuk berkarya.
i.        Guru menjunjung tinggi harga diri,  integritas, dan tidak sekali-kali merendahkan martabat peserta didiknya.
j.        Guru bertindak dan memandang semua tindakan peserta didiknya secara adil.
k.      Guru berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan dan hak-hak peserta didiknya.
l.        Guru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh perhatian bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.
m.    Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya dari kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar, menimbulkan gangguan kesehatan, dan keamanan.
n.      Guru tidak membuka rahasia pribadi peserta didiknya untuk alasan-alasan yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan, dan kemanusiaan.
o.      Guru tidak menggunakan hubungan dan tindakan profesionalnya kepada peserta didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral, dan agama.
p.      Guru tidak menggunakan hubungan dan tindakan profesional dengan peserta didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.
(2) Hubungan Guru dengan Orangtua/Wali Murid :
  1. Guru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan orangtua/wali siswa dalam melaksanakan proses pendidikan.
  2. Guru memberikan informasi kepada orangtua/wali secara jujur dan objektif mengenai perkembangan peserta didik.
  3. Guru merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan orangtua/walinya.
  4. Guru memotivasi orangtua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpartisipasi dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
  5. Guru bekomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi dan kemajuan peserta didik dan proses kependidikan pada umumnya.
  6. Guru menjunjung tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasi denganya berkaitan dengan kesejahteraan, kemajuan, dan cita-cita  anak atau anak-anak akan pendidikan.
  7. Guru tidak melakukan hubungan dan tindakan profesional dengan orangtua/wali siswa untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.

(3)  Hubungan Guru dengan Masyarakat :
  1. Guru menjalin  komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif, dan efisien dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan.
  2. Guru mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.
  3. Guru peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
  4. Guru bekerjasama secara arif dengan masyarakat untuk meningkatkan prestise dan martabat profesinya.
  5. Guru melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan masyarakat berperan aktif dalam pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan peserta didiknya.
  6. Guru mememberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai agama, hukum, moral, dan kemanusiaan dalam berhubungan dengan masyarakat.
  7. Guru tidak membocorkan rahasia sejawat dan peserta didiknya kepada masyarakat.
  8. Guru tidak menampilkan diri secara ekslusif dalam kehidupan bermasyarakat.

(4)  Hubungan Guru dengan Sekolah dan Rekan Sejawat:
a.       Guru memelihara dan meningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi sekolah.
b.      Guru memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam melaksanakan proses pendidikan.
c.       Guru menciptakan suasana sekolah yang kondusif.
d.      Guru menciptakan suasana kekeluargaan di didalam dan luar sekolah.
e.       Guru menghormati rekan sejawat.
f.       Guru saling membimbing antarsesama rekan sejawat.
g.      Guru menjunjung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan kesejawatan dengan standar dan kearifan profesional.
h.      Guru  dengan berbagai cara harus membantu rekan-rekan juniornya untuk tumbuh secara profesional dan memilih jenis pelatihan yang relevan dengan tuntutan profesionalitasnya.
i.        Guru menerima otoritas kolega seniornya untuk mengekspresikan pendapat-pendapat profesional berkaitan dengan tugas-tugas pendidikan dan pembelajaran.
j.        Guru membasiskan-diri pada nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan dalam setiap tindakan profesional dengan sejawat.
k.      Guru memiliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat meningkatkan keefektifan pribadi sebagai guru dalam menjalankan tugas-tugas profesional pendidikan dan pembelajaran.
l.        Guru mengoreksi tindakan-tindakan sejawat yang menyimpang dari kaidah-kaidah agama, moral, kemanusiaan, dan martabat profesionalnya.
m.    Guru tidak mengeluarkan pernyataan-keliru berkaitan dengan kualifikasi dan kompetensi  sejawat atau calon sejawat.
n.      Guru tidak melakukan  tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan merendahkan marabat pribadi dan profesional sejawatnya.
o.      Guru tidak mengoreksi tindakan-tindakan profesional sejawatnya atas dasar pendapat siswa atau masyarakat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
p.      Guru tidak membuka rahasia pribadi sejawat kecuali untuk pertimbangan-pertimbangan yang dapat dilegalkan secara hukum.
q.      Guru tidak menciptakan kondisi atau bertindak yang langsung atau tidak langsung akan memunculkan konflik dengan sejawat.

(5)  Hubungan Guru dengan Profesi :
a.       Guru menjunjung tinggi jabatan guru sebagai sebuah profesi.
  1. Guru berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan mata pelajaran yang diajarkan.
c.       Guru terus menerus meningkatkan kompetensinya.
  1. Guru menunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan tugas-tugas profesional dan bertanggungjawab atas konsekuensinya.
  2. Guru menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggungjawab, inisiatif individual, dan integritas dalam tindakan-tindakan profesional lainnya.
  3. Guru tidak melakukan  tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan merendahkan martabat profesionalnya.
  4. Guru tidak menerima janji, pemberian, dan pujian yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan-tindakan profesionalnya.
  5. Guru tidak mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari tugas-tugas dan tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru di bidang pendidikan dan pembelajaran.

(6)  Hubungan Guru dengan Organisasi Profesinya :
  1. Guru menjadi anggota organisasi profesi guru dan berperan serta secara aktif dalam melaksanakan program-program organisasi bagi kepentingan kependidikan.
  2. Guru memantapkan dan memajukan organisasi profesi guru yang memberikan manfaat bagi kepentingan kependidikan.
  3. Guru aktif mengembangkan organisasi profesi guru agar menjadi pusat informasi dan komunikasi pendidikan untuk kepentingan guru dan masyarakat.
  4. Guru menunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan tugas-tugas organisasi profesi dan bertanggungjawab atas konsekuensinya.
  5. Guru menerima tugas-tugas organisasi profesi sebagai suatu bentuk tanggungjawab, inisiatif individual, dan integritas dalam tindakan-tindakan profesional lainnya.
  6. Guru tidak melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang dapat merendahkan martabat dan eksistensi organisasi profesinya.
  7. Guru tidak mengeluarkan pendapat dan bersaksi palsu untuk memperoleh keuntungan pribadi dari organisasi profesinya.
  8. Guru tidak menyatakan keluar dari keanggotaan sebagai organisasi profesi tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

(7)  Hubungan Guru dengan Pemerintah
  1. Guru memiliki komitmen kuat untuk melaksanakan program pembangunan bidang pendidikan sebagaimana ditetapkan dalam UUD 1945, UU tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang tentang Guru dan Dosen, dan ketentuan perundang-undangan lainnya.
  2. Guru membantu program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan yang berbudaya.
  3. Guru berusaha menciptakan, memelihara dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
  4. Guru tidak menghindari kewajiban yang dibebankan oleh pemerintah atau satuan pendidikan untuk kemajuan pendidikan dan pembelajaran.
  5. Guru tidak melakukan tindakan pribadi atau kedinasan yang berakibat pada kerugian negara.

BAGIAN EMPAT
Pelaksanaan, Pelanggaran, dan Sanksi
Pasal 7
(1)   Guru dan organisasi profesi guru bertanggungjawab atas pelaksanaan Kode Etik Guru Indonesia.
(2)   Guru dan organisasi  guru berkewajiban mensosialisasikan Kode Etik Guru Indonesia kepada rekan sejawat, penyelenggara pendidikan, masyarakat, dan pemerintah.

Pasal 8
 (1)   Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakana Kode Etik Guru Indonesia dan ketentuan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan profesi guru.
(2)   Guru yang melanggar Kode Etik Guru Indonesia dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
(3)   Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan, sedang, dan berat.

Pasal 9
(1)   Pemberian rekomendasi sanksi terhadap guru yang melakukan pelanggaran terhdap Kode Etik Guru Indonesia menjadi wewenang Dewan  Kehormatan Guru Indonesia.
(2)   Pemberian sanksi oleh Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus objektif, tidak diskriminatif, dan tidak bertentangan dengan anggaran dasar organisasi profesi serta peraturan perundang-undangan.
(3)   Rekomendasi Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilaksanakan oleh organisasi profesi guru.
(4)   Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan upaya pembinaan kepada guru yang melakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan martabat profesi guru.
(5)   Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran Kode Etik Guru Indonesia wajib melapor kepada Dewan Kehormatan Guru Indonesia, organisasi profesi guru, atau pejabat yang berwenang.
(6)   Setiap pelanggar dapat melakukan pembelaan diri dengan/atau tanpa bantuan organisasi profesi guru dan/atau penasihat hukum sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan dihadapan Dewan Kehormatan Guru Indonesia.

Bagian Lima
Ketentuan Tambahan
Pasal 10
Tenaga kerja asing yang dipekerjakan sebagai guru pada satuan pendidikan di Indonesia wajib mematuhi Kode Etik Guru Indonesia dan peraturan perundang-undangan.

Bagian Enam
Penutup
Pasal 11
(1)   Setiap guru harus secara sungguh-sungguh menghayati, mengamalkan, serta menjunjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia.
(2)   Guru yang belum menjadi anggota organisasi profesi guru harus memilih organisasi profesi guru yang pembentukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(3)   Dewan Kehormatan Guru Indonesia menetapkan sanksi kepada guru yang telah secara nyata melanggar Kode Etik Guru Indonesia.

-----------------------------oOo-------------------------------

Minggu, 02 Desember 2012

Renungan


Besi itu kuat tapi api mampu meleburkannya,
Api itu kuat tapi air mampu memadamnya,
Air itu kuat tapi awan mampu menyerapnya, 
Awan itu kuat tapi angin menolaknya,
Angin itu kuat tapi bukit mampu menghalanginya,
Bukit itu kuat tapi manusia mampu menghacurkannya,
Manusia itu kuat tapi nafsu mampu menundukkannya,
Nafsu itu kuat tapi iman mampu mengalhkanya.
Tapi, bila iman kuat tiada apa yang mampu mengalahkannya.


Doaku:
Yaa Allah... kuatkan kami dimanapun kami berada, kuatkan iman kami agar dapat mengalahkan segala godaan. Aamiin...

Selasa, 27 November 2012

MANFAAT AIR PUTIH

Manfaat Air Putih
Apa saja manfaat Air putih bagi tubuh kita.

1. Memperlancar sistem pencernaanMengkonsumsi air dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar sistem pencernaan sehingga kita akan terhindari dari masalah-masalah pencernaan seperti maag ataupun sembelit. Pembakaran kalori juga akan berjalan efisien.

2. Air putih membantu memperlambat tumbuhnya zat-zat penyebab kanker, plus mencegah penyakit batu ginjal dan hati. Minum air putih akan membuat tubuh lebih berenergi.

3. Perawatan kecantikanBila kurang minum air putih, tubuh akan menyerap kandungan air dalam kulit sehingga kulit menjadi kering dan berkerut. Selain itu, air putih dapat melindungi kulit dari luar, sekaligus melembabkan dan menyehatkan kulit.

4. Untuk kesuburanMeningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita.Menurut basil penelitian dari sebuah lembaga riset trombosis di London, Inggris, jika seseorang selalu mandi dengan air dingin maka peredaran darahnya lancar dan tubuh terasa lebih segar dan bugar. Mandi dengan air dingin akan meningkatkan produksi sel darah putih dalam tubuh serta meningkatkan kemampuan seseorang terhadap serangan virus. Bahkan, mandi dengan air dingin di waktu pagi dapat meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita. Dengan begitu kesuburan serta kegairahan seksual pun akan meningkat. Selain itu jaringan kulit membaik, kuku lebih sehat dan kuat, tak mudah retak.

5. Menyehatkan jantungAir juga diyakini dapat ikut menyembuhkan penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, penyakit saluran papas, usus, dap penyakit kewanitaan, dll.

6. Sebagai obat strokeAir panas tak hanya digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kulit, tapi juga efektif untuk mengobati lumpuh, seperti karena stroke. Sebab, air tersebut dapat membantu memperkuat kembali otot-otot dan ligamen serta memperlancar sistem peredaran darah dan sistem pernapasan. Efek panas menyebabkan pelebaran pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah dan oksigenisasi jaringan, sehingga mencegah kekakuan otot, menghilangkan rasa nyeri serta menenangkan pikiran.

7. Efek relaksasiCobalah berdiri di bawah shower dan rasakan efeknya di tubuh. Pancuran air yang jatuh ke tubuh terasa seperti pijatan dan mampu menghilangkan rasa capek karena terasa seperti dipijat. Sejumlah pakar pengobatan alternatif mengatakan, bahwa bersentuhan dengan air mancur, berjalan-jalan di sekitar air terjun, atau sungai dan taman dengan banyak pancuran, akan memperoleh khasiat ion-ion negatif. Ion-ion negatif yang timbul karena butiran-butiran air yang berbenturan itu bisa meredakan rasa sakit, menetralkan racun, memerangi penyakit, serta membantu menyerap dan memanfaatkan oksigen.

8. Menguruskan badanAir putih juga bersifat menghilangkan kotoran-kotoran dalam tubuh yang akan lebih cepat keluar lewat urine. Bagi yang ingin menguruskan badan pun, minum air hangat sebelum makan (sehingga merasa agak kenyang) merupakan satu cara untuk mengurangi jumlah makanan yang masuk. Apalagi air tidak mengandung kalori, gula, ataupun lemak. Mau kurus?, minum air putih saja.

9. Tubuh lebih bugarKhasiat air tak hanya untuk membersihkan tubuh saja tapi juga sebagai zat yang sangat diperlukan tubuh. kita mungkin lebih dapat bertahan kekurangan makan beberapa hari ketimbang kurang air. Sebab, air merupakan bagian terbesar dalam komposisi tubuh manusia

Rabu, 21 November 2012

Agenda Puasa Sunah 1434 H


Jadwal Puasa Sunnah 1434H / 2012-2013M

Filed under: Ensiklopedia Islam,Fiqh,HOT NEWS,Puasa — Tausyiah275 @ 8:56 am 
http://tausyiah275.wordpress.com/category/fiqh/puasa/
Bismillah,
Berikut ini jadwal puasa sunnah untuk 1434 H dan 2013-2013 M. Sudah banyak saudara kita yang bertanya tentang jadwal ini. Semoga bermanfaat dan kita semua bisa mengamalkannya. Aamiin.
1. Puasa sunnah tiap hari Senin dan Kamis (kalender Hijriyah/Masehi).
2. Puasa Tiga Hari Setiap Bulan (Tanggal 13,14,15 di kalender Hijriyah)
- 27, 28, 29 November 2012/Muharram 1434 H
- 26, 27, 28 Desember 2012/Shafar 1434 H
- 25, 26, 27 Januari 2013/Rabi’ul Awwal 1434 H
- 23, 24, 25 Pebruari 2013/Rabi’ul Akhir 1434 H
- 25, 26, 27 Maret 2013/Jumadil Awwal 1434 H
- 23, 24, 25 April 2013/Jumadil Akhir 1434 H
- 23, 24, 25 Mei 2013/Rajab 1434 H
- 22, 23, 24 Juni 2013/Sya’ban 1434 H
- Puasa (wajib) Ramadhan 1434 H – 9 Juli – 7 Agustus 2013 ***t275: dengan demikian, tidak ada puasa sunnah 3 hari di bulan Ramadhan..***
- 20, 21, 22 Agustus 2013/Syawwal 1434 H
- 19, 20, 21 September 2013/Dzulqa’idah 1434 H
- 18, 19, 20 Oktober 2013/Dzulhijjah 1434 H. ***tgl 18 Oktober = hari terakhir Tasyriq, tidak boleh berpuasa***
3. Puasa Sepertiga Bulan – Yakni di bulan Dzulhijjah (antara 6 Oktober – 3 November 2013).
Puasa tanggal 9 Dzulhijjah (Arafah) bagi selain orang yang melaksanakan haji. Tanggal 14 Oktober 2013.
Puasa dilakukan antara tanggal 6 Oktober – 3 November 2013, terputus dengan idul Adha dan hari Tasyrik, dilanjutkan lagi tgl 19 Oktober 2013.
Tidak boleh berpuasa :
Hari Idul Adha – 10 Dzulhijjah / 15 Oktober 2013.
Hari tasyriq 11, 12, 13 Dzulhijjah / 16, 17, 18 Oktober 2013.
4. Puasa Bulan Muharram – ‘Asyura’ selama 3 hari – 9, 10, 11 Muharram (23, 24, 25 November 2012).
Sangat dianjurkan puasa tanggal 9 dan 10 Muharram (Tasu’a dan ‘Asyura). Bisa juga dilakukann tgl 10 dan 11.
5. Puasa pada sebagian bulan Sya’ban
Antara 10 Juni – 8 Juli 2013.
6. Puasa pada bulan Syawal – 6 hari
Tidak diperkenankan puasa pada 1 Syawal (8 Agustus 2013)
Antara 9 Agustus – 6 September 2013.
7. Puasa Daud – berpuasa selang seling
Berpuasa satu hari lalu berbuka satu hari. *kecuali hari2 yang dilarang berpuasa*
Semoga bermanfaat.
Silakan diperbanyak jika anda membutuhkan dan dirasa berguna untuk saudara-saudara kita yang lain.
Catatan tambahan: usai Idul Fitri, ada kemungkinan ada pergeseran tanggal puasa sunnah, tergantung dari keputusan pemerintah

Jumat, 16 November 2012

Hati Hati Para Orang Tua


7 Kesalahan Umum Orang Tua Saat Mendisiplinkan Anak

Arina Yulistara - wolipop

img
dok. Thinkstock
Jakarta - Setiap orang tua pasti ingin agar anak-anak mereka memiliki sikap disiplin. Namun kenyataanya, tak jarang para orang tua melakukan kesalahan saat mengajarkan sikap tersebut pada si kecil.

Menurut dr. Phil, psikolog yang sering menjadi pembicara dalam acara talkshow Oprah mengungkapkan beberapa kesalahan yang paling sering dilakukan orang tua saat mendisiplinkan anaknya. Apa saja?

1. Tekan emosi
Seringkali Anda memperingatkan si kecil dengan intonasi nada tinggi demi harapan agar ia mau menurut. Sayangnya, apa yang Anda lakukan justru tidak benar. Teriakan malah akan membuat anak Anda menjawab dengan nada yang sama tingginya. Perlu Anda ketahui bahwa anak-anak akan lebih responsif pada instruksi yang lemah lembut tapi tegas.

2. Tidak Taat Aturan
Anda adalah 'role model' bagi anak Anda. Setiap apa yang Anda lakukan akan menjadi contoh hidup baginya. Jadi ketika Anda memintanya untuk taat aturan, maka Anda pun harus melakukan hal yang sama. Misalnya, dengan tidak membuah sampah sembarangan. Dengan begitu, sang anak akan cepat menangkap ilmu disiplin dari Anda.

3. Memperlakukan Anak Seperti Orang Dewasa
Meskipun Anda ingin memberi kebebasan berpendapat terhadap anak tapi perlu diingat bahwa hubungan orang tua dan anak bukanlah hubungan demokrasi. Menurut Dr Phil, jangan sampai Anda membuat kesalahan dengan menyetarakan perlakuan serta aturan di rumah terhadap anak Anda yang belum mengerti apa-apa.

4. Memberi Imbalan
Memberikan imbalan berupa hadiah atau uang ketika si kecil melakukan apa yang Anda minta, bukanlah cara terbaik. Bagi Dr Phil yang terpenting adalah menentukan pencapaian apa yang memang pantas untuk diberi hadiah agar anak termotivasi. Jika Anda terus melakukan hal itu, ia tumbuh menjadi anak penuntut super manja. Mau?

5. Pujian Yang Tidak Baik
Hati-hati terhadap pujian yang keluar dari mulut Anda. Pujian yang memang pantas dan sesuai akan membangun kepercayaan diri sang anak, tapi jika terlalu sering dipuji nantinya malah akan meninggalkan perasaan sedih ketika ia tidak mendapatkan pujian itu dari orang lain. Cukup berikan apresiasi pada tindakan positifnya, anak Anda pasti akan terbiasa melakukan hal serupa karena ia merasa senang mendapatkan pujian.

6. Ketidakpatuhan Terhadap Kedispilinan
Sangat penting untuk menunjukkan konsistensi suatu aturan di depan anak. Hal ini akan membuat anak mengerti bahwa setiap apa yang dilakukannya memiliki kosekuensi tersendiri. 

7. Hukuman Yang Menakutkan
Hukuman yang diberikan harus masuk akal dan sebanding dengan kesalahan yang telah dibuat. Kalau sampai hukuman yang diberikan terlihat kurang adil, maka Anda akan kehilangan kesempatan untuk memberi 'pelajaran' yang tepat kepada anak. Nantinya ia bukan takut atas kedisiplinan yang dilanggar, melainkan lebih takut pada hukuman yang Anda berikan.

http://wolipop.detik.com/read/2012/06/03/100602/1931330/857/7-kesalahan-umum-orang-tua-saat-mendisiplinkan-anak